Rabu, 17 Februari 2016

Pengalaman Diklat Prajabatan PT. PLN (Persero) Part 1

Akhirnya gue sah menjadi siswa diklat prajabatan di salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Thank God and thank for all the people that support me.

Setelah dapet pengumuman diklat prajabatan semua yang lolos dipanggil untuk melaksanakan penandatangan kontrak diklat prajabatan. Kita disuruh bawa meterai 2 untuk ttd kontrak itu. Nah, pada saat mau ttd kontrak Manajer SDM Wilayah Suluttenggo menjelaskan mengenai kontrak dan bla bla bla. Intinya enak kerja di PLN tapi gak boleh nikah sesama PLN akan akan terbentur dengan SK Direksi 25. Sebelumya akan dibagi mana kelompok yang sudah wisuda dan sudah selesai administrasinya yang di kampus mana yang belum. Karena waktu rekrutmen gue, syaratnya anak semester akhir yang sudah sementara skripsi bisa ikut walaupun belum wisuda. Jadi untuk mereka yang belum wisuda akan diberangkatkan pada angkatan berikutnya. Sedangkan yang sudah wisuda akan diberangkatkan sesuai dengan rencana. Waktu ttd kontrak gue gak langsung ttd loh. Kita dikasih waktu buat mikir sekitar 5 menit, siapa tau aja ada yang mundur. Wkwkwkwk. Gue juga sempat mikir matang-matang dulu karena selama 5 tahun kita gak bisa keluar dari PLN. Kalo mau keluar bisa tapi harus bayar pinalti 90 juta untuk S1 dan 70 juta untuk D3. Tapi karena Tuhan sudah menempatkan gue di sini akhirnya gue tanda tangan kontrak itu dan siap untuk diberangkatkan. Kita juga dikasih Surat Penjamin yang harus ditanda-tangani sam orang tua kita dan disuruh bikin ATM Bank BUMN karena katanya uang tiket akan ditransfer di situ. Tapi akhirnya gak jadi, jadinya mereka yang beliin tiketnya. Hiks hiks hiks. Dari 31 orang yang lolos diklat yang berangkat untuk Angkatan 48 ada 21 orang, yang 10 lagi diberangkatkan nanti Angkatan 49 atau 50. 21 orang yang lulus adalah:
  1. Fanny Astria
  2. Fiki Hendra Tiho
  3. Fitriani Adelein Yuliani Walangare
  4. Gabriel Paul Tumilaar
  5. Garcia Ericson Juniboy Toreh
  6. Hendra Parulian Silalahi
  7. Julianth Raymond Muaja
  8. Meyer Nixon Nelwan
  9. Muhammad Hairullah
  10. Rusdiansyah
  11. Syarifuddin
  12. Tirza Kawengian
  13. Christine Denata Sarante
  14. Febriyani Margareth Kandou
  15. Stella Daran Hindom
  16. Evander Ferlano Tumbelaka
  17. Hendro Putra Harman
  18. David Hempri Sekeon
  19. Ilham Utina
  20. Andri Wicaksono S
  21. Felix Raymond Mamuaja
Sehari sebelum keberangkatan kita semua dikumpul lagi. Waktu ngumpul dikasih tips selama diklat harus gimana dan lain-lain. Trus diskusi juga sama GM PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) mengenai diklat sambil becanda-becanda dikit untuk mencairkan suasana. Kita juga dibagiin jacket Wilayah Suluttenggo buat dipake pas di bandara besok supaya gampang untuk diorganisir, dan dikasih uang transport dari rumah ke bandara. Belum jadi pegawai udah dapat uang. Enaknyaaa. Trus kita dikasih tiket untuk besok dan harus kumpul di bandara jam 5.30 pagi. Huuuft. Akhirnya gue bakal ninggalin kampung halaman gue dalam waktu yang cukup lama.

Besoknya ngumpul di bandara karena gue yang berpengalaman mengurus keberangkatan grup jadi gue bisa bantu ngurusin mulai dari check in sampai bagasi. Yang berangkat dari Manado ada 18 orang, 2 dari Palu dan 1 dari Makassar. Nanti ketemu di Soetta kata bapaknya karena mereka langsung dari kota asal mereka, udah gak ke Manado lagi. Kita naik Batik Air dan menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari Manado ke Jakarta. Sampai di Soetta kita menunggu temen-temen dari Palu dan Makassar nyampe. Setelah semua lengkap kita semua naik bis menuju tempat kesemaptaan di Bandung. Tepatnya belum tau karena baca-baca di blog lain ada yang di Kopassus ada yang di Zeni, dll. Kalo Kopassus di daerah Batujajar, Bandung dan katanya sih sangat mengerikan di sana dibanding tempat pelatihan militer lainnya.

Siswa Diklat Prajabatan Rekrutmen Manado sedang di Perjalanan Menuju Bandung
Dan setelah menempuh perjalan sekitar 4 jam akhirnya kita sampai di D'Ranch Bandung. Loh, kok tempat wisata berkuda sih? Eh salah sebelahnya ternyata di PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDRAL - TNI AD, Lembang - Bandung. And the journey began ... (bersambung)

Senin, 15 Februari 2016

Pengalaman Test Rekrutmen PT. PLN (Persero) Part 3

Gw lanjutin pengalaman gw mengikuti rekrutmen PLN dan di sini gw bakalan share mengenai tes fisik, tes penunjang dan wawancara. Here we go!

Kebetulan waktu gw tes tes fisik dan tes lab penunjangnya dijadikan satu, tapi di kota lain tetap sendiri-sendiri. Tapi intinya sih tetap sama. Waktu gw mungkin karna pesertanya tinggal sedikit jadi kurang efisien dan efektif jika dibikin 2 kali.

Satu hari sebelum tes kemarin kita dikumpulkan buat dibagiin lembar anamneses yang harus diisi. Pertanyaan berupa apakah pernah sakit ini dan itu? Jawablah dengan jujur. Kalo pernah ya pernah kalo tidak pernah ya tidak pernah. Tapi kalo misalnya untuk sakit kepala contoh, jangan dicentang apabila kalian sakit kepala 1 tahun 1 kali. Sakit kepala yang dimaksud adalah kalian sakit kepala 2 tahun dan gak sembuh-sembuh, baru dicentang pernah. Kemudian untuk tes lab penunjang, kalian bakal disuruh puasa 8 jam. Pada waktu puasa ini minumlah banyak-banyak air putih. It works!

Pagi-pagi gw dan bersama yang lain udah sampe di tempat test. Tahapan-tahapan pun dimulai.
  1. Dokter bakalan ngukur berat badan, tinggi badan dan lingkar perut. BB sama TB harus sesuai dengan BMI (Body Mass Index). Dan lingkar perut harus kurang dari 80 cm. Jadi kalian yang merasa perutnya kayak ibu hamil, coba kecilin dahulu dengan cara jogging.
  2. Kemudian dokter akan mengukur detak jantung dan tekanan darah. Tips di sini JANGAN GUGUP, gugup bakal ngebuat tekanan darahmu naik drastis. Relaks aja.
  3. Dokter akan periksa setiap inchi dari tubuhmu, untuk memastikan tidak ada tindik di telinga (untuk pria), tattoo dan mungkin benjolan yang ada di tubuh kalian. Dokter juga akan periksa jumlah testis (jangan salah, testis itu bisa cuma 1 bisa juga 3) dan batangnya. Dan yang paling menyiksa adalah dokter bakalan memeriksa lubang anus kalian untuk mengecek ambeien. Sakiiit bro! Gw rasa keperawanan bool gw udah direbut sama ibu dokter. Hiks hiks, saya udah kotor ya Tuhan. Hahahaha.
  4. Tes Mata. Kalo emg kalian minus, silinder atau kelainan mata yang lainnya, bilang saja jujur. Gw minus 2 tetap gw bilang, dokternya tetap akan test untuk memastikan minusnya masih sama atau udah bertambah. Jangan sampe kalian bilang normal dan terus ternyata ada minus, itu bahaya jadinya. Kemudian tes buta warna, yah sama seperti tes buta warna lainnya, kalian harus nyebutin angka yang ada dalam buku itu.
  5. Tes THT. Di sini kalian akan diperiksa telinga, hidung dan tenggorokan. Dokternya hanya akan melihat-lihat ketiga organ ini. Usahakan untuk membersihkan kotoran telinga dahulu ya.
  6. Tes Pendengaran. Kalian akan dipakaikan semacam handsfree dan bakal ada bunyi di kanan ataupun kiri. Sebut saja, kalau bunyinya di kiri ya jawab kiri kalau kanan ya jawab kanan. Tapi jangan ngarang ya, kadang dokternya test suruh jawab padahal gak ada bunyinya. Kalo gak ada bunyi jawab gak ada bunyi.
  7. Tes Keseimbangan. Di sini disuruh jalan menyusuri garis lantai yang lurus, kemudian akan disuruh merentangkan tangan dengan kaki yang satu berada di depan kaki yang lain (senyamannya), trus akan disuruh tutup mata. Di sini akan dilihat seimbang atau tidak. Goyang-goyang atau tidak. Konsentrasi ya guys.
  8. Test gigi. Dilihat lubang-lubang apa gak, plaknya gimana. Jadi untuk yang giginya berlubang bisa ditambal dahulu.
Itu adalah rangkaian tes fisik. Masuk ke tes penunjang lab.
  1. Darah. Darah akan diperiksa kadar gula, asam urat, kolestrol dan sebagainya.
  2. Air seni berhubungan dengan pemeriksaan narkoba. Kalo mau ambil air seni, ambil bagian tengah waktu kencing. Jangan ambil bagian awalnya, karena sudah terkontaminasi sama saluran kencing kalo air seni yang awal. Jadi ambil bagian pertengahan saja.
  3. Tinja. Menjijikan ya? Emang bener! Kalian akan disuruh ngambil tinja kalian sendiri pas BAB. Bisa dibawa di lab besoknya. Bakal periksa pencernaan kalian untuk tinja ini.
  4. Rontgen melihat paru-paru kalian. Puasa merokok dulu buat yang perokok.
  5.  Detak jantung. Sekali lagi jangan gugup. Itu yang ditampal-tampal ditubuh gak nyetrum kok. Jadi gak usah takut. Kalo kalian gugup atau takut nanti bakal "aritmia" atau detak jantungnya tidak beraturan. Itu yang sering bikin gagal.
Setelah selesai semua maka seperti biasa menunggu pengumuman. Rekrutmen gw dari 42 orang yang lolos ke wawancara ada 33 orang.

Lanjut ke tes wawancara. Kuncinya JANGAN BERBOHONG! Bakalan ketahuan guys. Jadi ceritakan yang sebenarnya. Kalian bakalan ditanya seputar skripsi, magang, kegiatan waktu kuliah, keluarga, dan mengenai pekerjaan untuk yang sudah pernah bekerja. Dari 33 orang yang ikut wawancara 2 orang dinyatakan gagal dan 31 orang dinyatakan berhak mengikuti Diklat Prajabatan PT. PLN (Persero) dan Puji Tuhan gw salah satu yang LOLOS.