Setelah dapet pengumuman diklat prajabatan semua yang lolos dipanggil untuk melaksanakan penandatangan kontrak diklat prajabatan. Kita disuruh bawa meterai 2 untuk ttd kontrak itu. Nah, pada saat mau ttd kontrak Manajer SDM Wilayah Suluttenggo menjelaskan mengenai kontrak dan bla bla bla. Intinya enak kerja di PLN tapi gak boleh nikah sesama PLN akan akan terbentur dengan SK Direksi 25. Sebelumya akan dibagi mana kelompok yang sudah wisuda dan sudah selesai administrasinya yang di kampus mana yang belum. Karena waktu rekrutmen gue, syaratnya anak semester akhir yang sudah sementara skripsi bisa ikut walaupun belum wisuda. Jadi untuk mereka yang belum wisuda akan diberangkatkan pada angkatan berikutnya. Sedangkan yang sudah wisuda akan diberangkatkan sesuai dengan rencana. Waktu ttd kontrak gue gak langsung ttd loh. Kita dikasih waktu buat mikir sekitar 5 menit, siapa tau aja ada yang mundur. Wkwkwkwk. Gue juga sempat mikir matang-matang dulu karena selama 5 tahun kita gak bisa keluar dari PLN. Kalo mau keluar bisa tapi harus bayar pinalti 90 juta untuk S1 dan 70 juta untuk D3. Tapi karena Tuhan sudah menempatkan gue di sini akhirnya gue tanda tangan kontrak itu dan siap untuk diberangkatkan. Kita juga dikasih Surat Penjamin yang harus ditanda-tangani sam orang tua kita dan disuruh bikin ATM Bank BUMN karena katanya uang tiket akan ditransfer di situ. Tapi akhirnya gak jadi, jadinya mereka yang beliin tiketnya. Hiks hiks hiks. Dari 31 orang yang lolos diklat yang berangkat untuk Angkatan 48 ada 21 orang, yang 10 lagi diberangkatkan nanti Angkatan 49 atau 50. 21 orang yang lulus adalah:
- Fanny Astria
- Fiki Hendra Tiho
- Fitriani Adelein Yuliani Walangare
- Gabriel Paul Tumilaar
- Garcia Ericson Juniboy Toreh
- Hendra Parulian Silalahi
- Julianth Raymond Muaja
- Meyer Nixon Nelwan
- Muhammad Hairullah
- Rusdiansyah
- Syarifuddin
- Tirza Kawengian
- Christine Denata Sarante
- Febriyani Margareth Kandou
- Stella Daran Hindom
- Evander Ferlano Tumbelaka
- Hendro Putra Harman
- David Hempri Sekeon
- Ilham Utina
- Andri Wicaksono S
- Felix Raymond Mamuaja
Besoknya ngumpul di bandara karena gue yang berpengalaman mengurus keberangkatan grup jadi gue bisa bantu ngurusin mulai dari check in sampai bagasi. Yang berangkat dari Manado ada 18 orang, 2 dari Palu dan 1 dari Makassar. Nanti ketemu di Soetta kata bapaknya karena mereka langsung dari kota asal mereka, udah gak ke Manado lagi. Kita naik Batik Air dan menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari Manado ke Jakarta. Sampai di Soetta kita menunggu temen-temen dari Palu dan Makassar nyampe. Setelah semua lengkap kita semua naik bis menuju tempat kesemaptaan di Bandung. Tepatnya belum tau karena baca-baca di blog lain ada yang di Kopassus ada yang di Zeni, dll. Kalo Kopassus di daerah Batujajar, Bandung dan katanya sih sangat mengerikan di sana dibanding tempat pelatihan militer lainnya.
![]() | |
Siswa Diklat Prajabatan Rekrutmen Manado sedang di Perjalanan Menuju Bandung |